Tuesday, March 27, 2007

[Proyek Neruda # 018] Mesa = Meja

Saya seperti etimolog saja. Menemukan asal mula kata Bahasa Indonesia. Di sajak ini saya bertemua "mesa" yang berarti "meja". Tapi, ini bukan penemuan penting. Soalnya ini sajak yang susah sekali dicerna. Untunglah saya dapat suntikan tenaga kreatif dari Aan M Mansyur. Dia menerjemahkan dua soneta Neruda dengan indah. Rima ia ciptakan. Saya belajar dari situ. Di sajak ini rima saya ciptakan. Neruda memang tidak terlalu memainkan rima.

Soneta ke-41

Kesialan sebulan di Januari ketika datang siang
yang tak peduli, menghampar harmoni di langit itu,
sebongkah emas keras seperti anggur dituang
di gelas, mengisi bumi hingga ke batas biru

Kesialan musim ini, seperti setangkai anggur
betapa kerdil, yang hijau dan pahit setandan
bersengkarut, airmata hari yang tersimpan,
hingga cuaca buruk merenggut tandan gugur

Ya, benih, rintihduka, dan segala yang berdebar
gentar, sinar Januari yang menyambar-nyambar,
yang kelak matang, terpanggang, seperti buah terbakar.

Maka terbagilah dukacita itu: sang sukma
memberi sehembusan angin, dan di sinilah kita
bermukim, menata lagi, roti hangat tersaji di meja.


Soneto XLI

January rough time, when the indifferent
moon makes its equation in the sky
Like wine in a glass, a hard gold
fills the earth to its blue limits.

Rough times of the season, like little grapes
distilling green bitterness,
the hidden confused tears of the days, swelling
in clusters, till bad weather lays them bare.

Yes: seed-germs, and grief, and everything that throbs
frightened in the crackling January light
will ripen, will burn, is the fruit burned ripe.

And our problems will crumble apart, the soul
blow through like a wind, and here where we live
will all be clean again, with fresh bread on the table.


Soneto XLI

Desdichas del mes de Enero cuando el indiferente
mediodía establece su ecuación en el cielo,
un oro duro como el vino de una copa colmada
llena la tierra hasta sus límites azules.

Desdichas de este tiempo parecidas a uvas
pequeñas que agruparon verde amargo,
confusas, escondidas lágrimas de los días
hasta que la intemperie publicó sus racimos.

Sí, gérmenes, dolores, todo lo que palpita
aterrado, a la luz crepitante de Enero,
madurará, arderá como ardieron los frutos.

Divididos serán los pesares: el alma
dará un golpe de viento, y la morada
quedará limpia con el pan fresco en la mesa.