Wednesday, June 30, 2004

Pesan Pendek Kesekian

: tsp



aku gagal berkabung



sepi yang kau minati

kepadaku pun meriung



menawarkan diri





[Ruang Renung # 79] Jatuh Cinta Pada Sajak Cinta

CINTA

M Aan Mansyur



cinta adalah gugurnya bebaris gerimis

untuk selengkung pelangi yang barangkali



cinta adalah jatuhnya reranting kering

untuk setumbuh tunas yang mungkin



cinta adalah turunnya malamhari

untuk seterang pagi yang matahari



cinta adalah sementaranya pergi

untuk sebuah datang yang abadi




    SAYA agak hati-hati dengan sajak cinta, karena nasihat Rilke. Sajak cinta "terlalu mudah" ditulis. Karena itu dia jadi generik. Jarang menemukan sajak cinta yang sekali baca langsung bikin mak nyes di hati. Ketika dibaca lagi, tetap terasa mak nyes-nya.



    SAYA menemukan itu pada sajak M Aan Mansyur di psychopoet yang dikutip di atas. Untuk engkau, saya sarankan: ayo banyak bertemulah dengan sajak dan ketika kau jatuh cinta pada salah satunya, nikmatilah debar-debarnya.[hah]


mc farlane



Aubade

Amy Lowell



Kukupas hijau kulit dari putih buah almon

begitulah kutelanjangi tabir gairahmu,

Kekasih.

Menyentuhkan jemari pada lembut kemilau inti diri

Lihat! Di tanganku tak terbilang lagi: permata itu berpendaran.



Sepuluh tahun

Setelah kau datang, kau bagai madu dan anggur merah,

: manis. Api rasamu menyulut, membakar di mulutku.

Dan kini, kau sepinggan roti pagi hari.

Teramat lembut, teramat menyelerakan.

Dan nyaris saja, kulahap seluruh engkau

sebab teramat kutahu gurihmu,

tapi, ah betapa kenyang sekarang.



Aubade



As I would free the white almond from the green husk

So I would strip your trappings off,

Beloved.

And fingering the smooth and polished kernel

I should see that in my hands glittered a gem beyond counting.



Decade

When you came, you were like red wine and honey,

And the taste of you burnt my mouth with its sweetness.

Now you are like morning bread,

Smooth and pleasant.

I hardly taste you at all for I know your savour,

But I am completely nourished.




Kalian Dengarkanlah Diamku

............................

............................

............................

............................

............................

............................



............................

............................

............................

............................

............................

............................



............................

............................

............................

............................

............................

............................



............................

............................

............................

............................

............................

............................



............................

............................

............................

............................

............................

............................



............ssssterima kasih.





Tuesday, June 29, 2004

Dan Detak Jam Menghentak

: pengidap AIDS



ada yang menangis bergelapan

sendirian, kesedihan dan kesakitan

dan niat bunuh diri: berlintasan!



di depan kaca, berkaca, mengaca

bayang-bayang menepuk-nepuk pipi

gugur rambut

mengelupas

kulit

memunguti lagi

memori ketika diri

terhina tercaci



hidup pada waktu yang dipinjamkan

tersuruk di balik kutuk penyakit

bila sahabat dekat menjauh jarak

saat itu kau temukan alasan

kenapa hidup mesti dipertahankan



//





And The Clock Ticks On



:Aids patients





A cry in the dark

lonely, sad and sick

often thought of suicide



standing in front of the mirror

hollowed cheeks

skiny

balding

bring back the memory

of being humiliated



living on borrowed time

hiding in the shadow of disease

shunned by friends and relatives

you find precious little to live for





tiara

24 June 04

AIDS

mengerti seharus yang harus kita mengerti

adalah mahanestapa: mengunjuk mewujudi diri

ketika saat maut bukan lagi sebuah rahasia

semakin dekat: batang rokok - ujungnya bara!



AIDS

Sam Haidy



to know what we should not know

is the greatest pain to show

when death is no longer secret

shortened like burned-cigarrette

Malam tanpa Ucapan Harapan

di pintu terbuka, kau berdiri menghala

janji-janji menghampari lantai

angin mati

kehidupan pun tak lagi bersisa



tak lagi daging yang membaluti tulang

yang tersisa hanya serakan kotoran

yang terdengar hanya nafas sendiri

tak lagi berdoa, kecuali memohon mati



awan beku, berkakuan

lalu menghilang begitu saja

yang menyelamatkan hanya bulan

itupun, tak bersuara di gelap sana



engkau berdiri menghala di sini

tak lagi merasakan apa-apa

segala hilang

segala pergi

hingga matahari menabik di pagi hari

dan datang harapan mengaba-aba ...





a night without a wish

Sondhit



you are standing with an open door

the promises are on the floor

the wind is dead

there's no more life left



you can't feel the bones inside your flesh

all you got left is your mess

you can only hear your own breath

praying nothing but your death



the clouds are not moving

they just disappeared

only the moon is your salvation

but it remain voiceless in the dark



your standing here

feeling nothing

all is lost

all is gone

until the sun greets you in the morning

and hope starts to come..

Thursday, June 24, 2004

Doa, Mimpi, dan Teka-teki

embun yang menyejukkan subuh itu

yang terbaca oleh daun dan bunga,

adalah gema yang dibisikkan langit,

ketika doamu sampai, dan Dia diam-diam

merencanakan kisah untukmu, tapi

merahasiakan jawabannya dalam teka-teki

yang mesti kau tebak sendiri....



embun yang bertahan di ujung rumputan

hingga dijemput kembali oleh jari-jari matahari,

adalah kata sandi yang mesti kau kumpulkan

agar kelak tersusun puisi, sampai akhirnya kau

sendiri sepenuhnya memahami, "hei, siapa

yang mengaminkan doa-doaku selama ini?"



embun yang berulang kali datang lagi

ke dingin kaca jendela kamar tidurmu,

adalah suara yang memanggilmu dari nun jauh sana,

tapi dia tak sampai hati mengganggu mimpimu,

dan dia menunggu saja di luar itu, bersiaga,

kelak ketika suatu hari pintu tidurmu terbuka

oleh mimpi yang selalu kau pinta dalam doa,

maka pesan itupun disampaikannya: "...nah,

kau sudah menebak teka-teki itu, Saudara."

[Ruang Renung # 78] Pertengkaran

MUNGKIN kita tidak pernah bisa terhindar dari pertengkaran. Ketika sejumlah keinginan, harapan, tujuan, cita-cita bahkan falsafah hidup bertemuan maka saat itulah terjadi selisih, terjadi tengkar. Dalam diam atau dihingarkan. Bahkan ketika mengalah, sesungguhnya kita pun tengah berselisih dengan diri kita sendiri. Mungkin begitulah kita memahami kutipan dari penyair Inggris WB Yeats. Katanya, Mengelak dari pertengkaran dengan orang lain, kita menyusun retorika; mengelak dari pertengkaran dengan diri sendiri, kita menggubah puisi.



Mari kita persiapkan pertengkaran. Dengan diri sendiri. Lalu kita mengelakinya.[hah]

[Tentang Puisi] Penyair dan Sains....

PARA penyair adalah tuan dalam ilmu tentang pikiran bagi kira para orang biasa. Karena para penyair itu meneguk air dalam arus deras yang belum bisa kita capai dengan sains.



* Sigmund Freud.

[Tentang Puisi] Barometer Penyair

PENYAIR ... layak dijadikan barometer penanda perubahan cuaca, tapi jangan lupa penyair juga bagian dari cuaca itu sendiri.





* Lionel Trilling, The Liberal Imagination, 1950

Monday, June 21, 2004

Agnes Anonimitas

sinar menyambar

gambar-gambar

judul berita

huruf-huruf besar

menindih putih

menimpa hampa

memerangkap tatap:

aku tak sempat

membaca, namamu

menyergap dari

adegan pembuka

cerita imaji rekaan

layar kaca, tubuh

yang menyanyi,

wajah yang memberi

ruang, aku melihat

bayang-bayang itu

meremang, merajang,

"uang, uang, uang..."

dan mereka melayang

mengambang,

"ulang, ulang, ulang!"

lalu aku berbisik

semakin ragu kepada

diri sendiri pun nyaris

tak mampu, "pulang?

pulang? kemana

pulang?"



[....]

Detak Dadaku atau Beku Kuburmu?

berhijab luruh salju

senyap ngendap di gelap kalbu



mataku makin ragu

selebihnya benar-benar taktahu



jantung itu berdetak di dadaku

atau di beku kuburmu?



[....]

Hingga Badai Urung

angin membancuh

risau laut & resah gunung



keduanya mengabut

keduanya mengurung



hingga gerimis susut

badai pun urung





[....]

Ke Masa Dulu

seperti jejak

lekat di sepatu



seperti bayang

nempel di tubuhku



lari

mengelak

tetap saja

aku ditolak:



kembali



ke masa dulu - satu-satunya pintu





[....]

Kekuatan Waktu

"Jam berapa ya sekarang?" tanya tiga

kepada sembilan, enam dan duabelas.



"Sudahlah!" entah kata siapa.



"Lagi pula, kenapa pula kita harus

membiarkan jarum-jarum itu terus



di situ...." entah dikata kepada siapa.



"Ya, jangan sebut lagi mereka,

aku bosan dituding-tuding dengan



ujung-ujungnya yang tajam itu...."

entah kata titik detik yang mana.



[....]
[Tentang Puisi] Pertama Penolakan, Lalu....



Pada tahun 1902, editor puisi Atlantic Monthly mengembalikan puisi milik penyair berusia 28 tahun dengan catatan berikut: ...Majalah kami tak punya tempat untuk bait-bait puisi Anda yang terlalu bertenaga.



Penyair tersebut adalah Robert Frost.




* Dari Chikens Soup for The Soul (Canfield & Hansen, 1999)





[Tentang Puisi] Maaf, Anda tidak bisa berbahasa....



Pada tahun 1889, Rudyard Kipling menerima surat penolakan berikut dari San Francisco Examiner: .... Maaf, Pak Kipling, tapi Anda tak tahu bagaimana menggunakan Bahasa Inggris.






* Dari Chikens Soup for The Soul (Canfield & Hansen, 1999)

Saturday, June 19, 2004

[Tentang Puisi] Menyantap Puisi



TINTA menderas dari sudut mulutku

Tak ada kebahagian lebih dari yang kupunya ini.

Ketika aku sedang menyantap puisi.



* Mark Strand, "Eating Poetry", Reasons for Moving, 1968.





[Tentang Puisi] Kemapanan Puisi



ENTAH pula, apakah suatu saat nanti saya - sebagaimana banyak penyair -- bisa mencapai tingkat kemapanan tertentu. Namun saya tidak yakin juga bahwa dalam proses kreatif saya selama ini tidak ada sekurang-kurangnya satu atau dua hal yang tetap saya jaga atau upayakan sedemikian rupa sehingga sampai hari ini saya belum bosan menulis puisi.



* Joko Pinurbo, pengantar kumpulan puisi Celana (Indesiatera, 1999).





[Tentang Puisi] Beradab dan Primitif



PUISI bukan pemberadaban, lebih mirip kebalikan dari itu, karena puisi yang hebat membangkitkan banyak sekali naluri-naluri primitif.



* Robinson Jeffers





[Tentang Puisi] Syair adalah....



Kata "Syair" dipakai di sini sebagai sebuah istilah yang sangat tepat untuk mengekspresikan, dan tanpa ingin sok ilmiah, semua dari kata itu melibatkan pertimbangan irama, rima, matra, dan penggubahan .... subjeknya pun sangat sederhana; sepersepuluh dari itu, mungkin persoalan etik; sembilan persepuluh, bagaimana pun, berkait kelindan dengan matematika.



* Edgar Allan Poe





[Tentang Puisi] Nafas Penyair



Hirup nafas pengalaman,

hembusannya adalah puisi.



* Muriel Rukeyser

Monday, June 14, 2004

Cinta Seusai Cinta

Sajak Derek Walcott



Waktu itu akan tiba

Ketika, tanpa bungah hati

Kau bersapaan dengan dirimu sendiri, tiba

di pintumu sendiri, di cerminmu sendiri

Lalu satu tersenyum setelah yang lain ucap salam,



lalu ucap sila, duduk saja. Santaplah.

Kau akan mencintai lagi orang asing itu: dirimu sendiri.

Suguhkan anggur. Sajikan roti. Serahkan lagi hatimu

pada dirimu sendiri, pada orang asing yang mengasihimu.



Segenap hidup, yang sudah tak kau peduli

untuk yang lain, yang tahu engkau dengan penuh hati.

Ambil jemput surat-surat cinta dari lemari buku,



foto-foto, serak catatan-catatan putusasa

mengupas gambarmu dari kaca cermin itu.

Duduklah, kendurikan hidupmu.





* Love After Love
Karena Kobar Api: Kematian Sebuah Kota

Sajak Derek Walcott





Setelah kebaktian yang panas, segalanya runtuh kecuali langit salih,

maka kutulis dongeng dengan lemak kota mati tersebab kobar api;

Di bawah tatap mata lilin, yang mengabut di air mata, aku

ingin mengabarkan, lebih dari lilin, keyakinan yang terpilin seperti kawat.

Sepanjang hari, aku menyeberangkan langkah di antara puing dongeng,

Terperanjat pada tiap dinding yang tegak di jalan seperti pendusta;

Nyaring pekik burung langit, dan seluruh mendung terbungkus

koyak terkuak terampas, memucat putih, tersebab kobar api.

Pada laut berkabut, di mana Kristus melangkah, aku bertanya, kenapa

harus mengentalkan air mata, ketika keras dunianya cedera?

Di kota, dedaunan kertas, tapi bukit itu segembalaan keyakinan;

Kepada bocah yang sepanjang hari melangkah, daun adalah nafas hijau

Membangun lagi cinta yang kukira mati seperti kuku-kuku,

Memberkati kematian, ditahbiskan api berkobaran.





A City's Death By Fire

Derek Walcott



After that hot gospeller has levelled all but the churched sky,

I wrote the tale by tallow of a city's death by fire;

Under a candle's eye, that smoked in tears, I

Wanted to tell, in more than wax, of faiths that were snapped like wire.

All day I walked abroad among the rubbled tales,

Shocked at each wall that stood on the street like a liar;

Loud was the bird-rocked sky, and all the clouds were bales

Torn open by looting, and white, in spite of the fire.

By the smoking sea, where Christ walked, I asked, why

Should a man wax tears, when his wooden world fails?

In town, leaves were paper, but the hills were a flock of faiths;

To a boy who walked all day, each leaf was a green breath

Rebuilding a love I thought was dead as nails,

Blessing the death and the baptism by fire.

Sunday, June 13, 2004

[Tentang Puisi] Puisi berakhir pada...

[Sebuah puisi] bermula pada kegirangan dan berakhir pada kebijaksanaan.





* Robert Frost, 1939.

[Tentang Puisi] Seperti Bulan

PUISI, seperti rembulan, ia tidak mengiklankan apapun.



* William Blissett

Friday, June 11, 2004

[Tentang Puisi] Matematika dan Puisi

Matematika dan Puisi adalah ... ungkapan kekuatan yang sama kuatnya dari imajinasi, bedanya yang satu beralamatkan di kepala, sementara yang lain di hati.



* Thomas Hill
Pentakosta

Sajak Derek Walcott



Lebih baik hutan di dalam kepala

daripada beton kekar tak berakar.

Lebih baik tegak dirudung bingung

dikepung kunang di kelok jalanan;



Lelampuan musim dingin tak tampak

dari trotoar yang hilang tak terlacak,

dan lidah salju pun tak bisa mengucap

tak bisa menyebut sang Ruhulkudus;



senyap yang semakin sunyi sendiri

kata-kata berjatuhan dari ujung atap

memberi tanda di sepanjang jeruji besi,

menunjuk arah, yang tak terbukti.



Tapi yang terbaik: perjalanan malam

perlahan membaca kitab-kitab pasir

yang mengirimkan, bukan bidadari sunyi

tapi burung laut yang terlambat pulang.



Tangis siapa yang melindap? Bergerak

menembus beting berpendar fosfor,

dulu, pernah diajarkan di masa kecilku,

dulu ia pernah memanggil Jiwa itu.





strong>PENTECOST



Better a jungle in the head

than rootless concrete.

Better to stand bewildered

by the fireflies' crooked street;



winter lamps do not show

where the sidewalk is lost,

nor can these tongues of snow

speak for the Holy Ghost;



the self-increasing silence

of words dropped from a roof

points along iron railings,

direction, in not proof.



But best is this night surf

with slow scriptures of sand,

that sends, not quite a seraph,

but a late cormorant,



whose fading cry propels

through phosphorescent shoal

what, in my childhood gospels,

used to be called the Soul.


[Tentang Puisi] Bayang Puisi

PUISI adalah seni memperteguh bayang-bayang.



* Edmund Burke, Penyair Inggris.

Kudengar Nyanyian Amerika *

Walt Whitman



Kudengar nyanyian Amerika, kudengar beragam jenis lagu,

Si mekanik menyanyikannya, agar bersemangat dan tegar.

Si tukang kayu menyanyikannya, ketika mengukur papan dan balok.

Si tukang batu menyanyikannya, saat siap banting tulang, atau

ketika pulang kerja.

Si tukang perahu menyanyikan apa yang ia miliki dalam perahunya

kelasi menyanyi di geladak kapal uap.

Si pembuat sepatu menyanyi saat duduk kerja di bangku, si pembuat

topi menyanyi waktu ia bangkit berdiri.

Lagu penebang pohon, pembajak pergi kerja di pagi hari, atau

sore hari saat rehat kopi, atau pada saat matahari turun.

Nyanyian yang nyaman seoarang ibu, atau seorang istri muda saat kerja

atau seorang gadis yang tengah menjahit atau mencuci.

Semua menyanyi untuk dirinya sendiri, semua menyanyi bukan untuk diri lain.

Hai itu adalah milik hari itu--dan malam itu digelar pesta untuk

lelaki-lelaki muda, yang tegap, yang bersahabat.

Menyanyi dengan lepas lantang suara, lagu yang gagah rentak melodinya.



* terjemahan dari I Hear America Singing













Wednesday, June 9, 2004

[Tentang Puisi] Mengelak Pertengkaran

MENGELAK dari pertengkaran dengan orang lain, kita menyusun retorika; mengelak dari pertengkaran dengan diri sendiri kita, menggubah puisi.



* W B Yeats, Penyair Inggris.





[Tentang Puisi] Bayang Puisi

PUISI adalah seni memperteguh bayang-bayang.



* Edmund Burke, Penyair Inggris.



Tuesday, June 8, 2004

[Tentang Puisi] Dawai Jiwa

PUISI adalah petikan di dawai jiwa, dan dari sana tergubah musik.







* Dennis Gabor, Fisikawan



[Tentang Puisi] Dengus Nafas

PUISI adalah dengus nafas lintasan fikiran,

dan puisi adalah kata-kata yang terbakar api.







* Thomas Gray, Penyair Inggris.

Sunday, June 6, 2004

Selembar Gambar Senja Adelaide

Kau sebut pelan, kota bernama asing,

di peta kuukur jarak bersudut runcing.



"No, ini serumit chemical engineering...."



Aku menawarkan sajak instan - semacam sarapan -

"Apa saja yang bukan cinta. Adakah sajak Tuhan?"



Aku meraba dada, tersentuh sebuhul ragu,

semacam preview, dulu nama itu enggan kutuliskan.



[...]



Jabbar
















Friday, June 4, 2004

SIGN OUT

lambaimu susut

selekas hilang



mataku kalut

berebut pandang

dengan kabut



[...]

Wednesday, June 2, 2004

Hamid Jabbar

Jabbar






TELEPON

Sajak Hamid Jabbar



yang dia itu siap deringkan sekeranjang kring panjang



kriing!



siaplah.



barangkali itulah kring penghabisan yang akan menghabiskan telingamu jadi kaku dan tak ku-asa lagi menangkap sealit pun suara jarum jatuh yang menancap di daun telingamu...



kriing!



jangan terburu.



barangkali itulah kabar kedatangan dia yang ka-mu tunggu, atau bisa jadi ucapan maaf dari mu-suh di balik kelambu atau lagi-lagi salah sam-bung seperti kemaren dulu...



    kriing!



halo, di sini saya, di situ siapa?



                            nah, tebaklah....



            halo! di sini saya, di situ siapa?



                        nan inilah mautmu...



            apa? kurang jelas!



                        dengarkan: m tambah a tambah u tambah t



                    maut,milikmu, tolol...



            ohh?



                            nah, jangan gugup



            ba..., baiklah, selamat siang



                    selamat petang!



            dan..., dan apa kabar?



                            dan tunggu aku di situ



                            dan jangan lupa siapkan sepatumu



                            dan sebentar lagi aku siap di sisimu



                            dan kemudian aku siap di itumu



                            dan akhirnya aku kirim kamu ke sesuatu!



                            nah, jelas bukan?



            ya.. ya.., sebentar ya...



                            ya, tak usah repot-repot



            sebentar, sebentar saja...



                            yak! sebentar lagi!



klaak!



yang diam itu telah bicara padamu:



Padang, 1974


















Tuesday, June 1, 2004

Binary Code

00000001110101010001111001

00000011110001111111100001

01111101001010100011100101

10100101001111111110010101

01010001010000000101001000

01001010010010100000011111

10100100101001001111111100

11110101111101010101000101

01010011111111101001010010

01001010000011111111111001



[Sampai di situ saja, cukupkah

bagimu untuk bertanya, "Ini

maksudnya apa? Maksudnya apa?]