Thursday, March 22, 2007

3. Semacam Pantun Tentang Penyadap Subuh

telah lewat sekawanan awan ke langit barat,
     hujan yang ditadah-tadah rumput batal luruh
kau bebat dada dengan syal berbunga lebat
     aku penyadap subuh, menyimpan gigil tubuh

di timur: kurva bulan, kelelawar menyuruki gelap
     tak ada jarak, hanya suara merayakan pertarungan
ketika kau telanjangkan leher dan dada kau ungkap
     tak ada jejak, hanya isyarat memulai perburuan