Friday, March 9, 2007

[Proyek 100 Soneta Neruda # 005]Kargo dan Pavilyun

TAK terbayangkan kalau saya harus memasukkan kata "kargo" dan "pavilyun" dalam sajak saya. Tapi, hei, ini sajak sang maestro Pablo Neruda. Tadinya saya ingin menggantikan kata itu dengan kata lain yang lebih "puisi". Lebih puisi? Apa sih yang tidak bisa dipuisikan? Saya menyerah. Kata "aneh" itu menurut saya akhirnya bisa ditaklukkan dengan mengutak-atik seluruh baris yang diikutinya. Lihat:
1. Engkau pergi membawa sekargo bunga-bunga besi.
2. Pavilyun laut, di pasir teringat luput.
Tadinya saya pikir lebih nyaman membaca "sekeranjang bunga-bunga besi". Tapi bukankah kata kargo dan besi bisa padu? Bisa terasa ironinya ketika bersanding dengan bunga? Bukankah ada kata "garam" yang saya pertahankan dan "karat" yang saya ganti dengan kata lain. Saya memilih kata "gerus". Bukankah karat itu menggerus besi? "Meretakkan" besi?

Dan frasa "pavilyun laut" tadinya saya khianati dengan menggantikannya dengan frasa "di serambi laut". Lalu pengkhianatan itu saya batalkan, dan saya nyamankan kehadirannya dengan mengolah kata "terlupa" dan menjadikannya dengan "teringat luput". Ada rima yang menurut saya enak juga dinikmati antara bunyi di ujung kata "laut" dan "luput". Perhatian pada kata "pavilyun" yang berkurang karena beralih ke bunyi yang bersahut-sahut itu. Semoga ini sebuah tipuan yang berhasil.

Dan inilah soneta ke-40.


XL

Adalah hijau yang sunyi, adalah sinar yang basah;
Bulan Juni yang mengigil seperti seekor kupu-kupu
dan engkau, Matilda, melintas menembus siang,
melewati kawasan Selatan, laut dan bebatuan.

Engkau pergi membawa sekargo bunga-bunga besi
rumputlaut terenggut tercampak angin Selatan,
tapi tanganmu, masih putih, diretakkan gerus garam
memunguti tangkai bunga yang tumbuh di pasir.

Aku mencinta anugerah sucimu, kulitmu utuh batu-batu
kukumu, terpersembahkan, di jemarimu yang matahari
mulutmu melimpahkan segala kegembiraan.

Di rumahku di bibir ngarai itu, maka beri aku
siksa yang tersusun dari kesunyian itu,
pavilyun laut, di pasir terigat luput.

Versi Bahasa Inggris oleh Stephen Tapscot

Sonnet XL

It was green, the silence; the light was moist;
the month of June trembled like a butterfly;
and you, Matilde, passed throught the moon,
throught the regions of the South, the sea and the stone,

You went carrying your cargo of iron flowers,
seaweed battered and abandoned by the South wind,
but your hands, still white, cracked by corrosive salt,
gathered the blooming stalks that grew in the sand.

I Love your pure gifts, your skin like whole stones,
your nails, offering, in the suns of your fingers,
your mouth brimming with all joys.

Oh, in my house beside the abyss, give me
the tormenting structure of that silence,
pavillion of the sea, forgotten in the sand.

Versi asli dalam Bahasa Spanyol

Soneto XL

Era verde el silencio, mojada era la luz,
temblaba el mes de Junio como una mariposa
y en el austral dominio, desde el mar y las piedras,
Matilde, atravesaste el mediodía.

Ibas cargada de flores ferruginosas,
algas que el viento sur atormenta y olvida,
aún blancas, agrietadas por la sal devorante,
tus manos levantaban las espigas de arena.

Amo tus dones puros, tu piel de piedra intacta,
tus uñas ofrecidas en el sol de tus dedos,
tu boca derramada por toda la alegría,

pero, para mi casa vecina del abismo,
dame el atormentado sistema del silencio,
el pabellón del mar olvidado en la arena.