Syair Li Po
Kujejaki jalan kecil mendaki
lembah berbukit, di sana kudapati
sebuah kuil, ada jembatan terselimuti
tebal lumut, dan di depan pintu
tak ada apa, hanya acak jejak burung;
di kamar pendeta tua
tak ada yang terjaga, dan aku
menatap keluar jendela
tak tampak apa, hanya kemoceng bulu
tergantung di dinding, berdebu;
aku menerawang kosong, bersiap pergi
tapi kembali lagi berkali kali,
melihat kabut basah di bukit-bukit
mengambang terbang, lalu
jatuh hujan cahaya bagai ada
yang mencurahkan bunga
dari langit, menggubah musik
dari bunyi sendiri; lalu jauh di sana
sampai juga suara jerit siamang, dan
bagiku serta merta dunia tak lagi
menyita mata, aku terpukau pada
keindahan mengepungku di sana.