Syair Li Po
Anggur murni, mangkuk emas, sepuluh ribu keping seflagon,
Suguhan sedap pada piring pualam seharga jutaan koin
Kusisih saja ke tepi sumpit dan gelas, sebab tak berselera.
Kutarik pisau, kurenung empat jalan sia-sia.
Kuseberangi Sungai Kuning, tapi es mencekik kapal ferry;
Kudaki Gunung Tai-hang, tapi langit buta karena salju.
Atau duduk bertenang memancing, bermalasan --
Tapi tiba-tiba bermimpi perahu pacu, melaju ke matahari..
Perjalanan yang berat,
Perjalanan yang berat.
Banyak sekali petunjuk arah.
Mana yang harus kuikuti?
Sekali waktu nanti, kutunggangi saja angin dan menentang ganas gelombang
dan membentang layar berkabut lurus menembus ke dalam, laut yang dalam.