Syari Li Po
Sahabatku berumah, tinggi di Kawasan Timur
Indah lembah dan bukit membangkit cinta.
Hijau musim semi, dia berbaring di hutan perawan.
Dia masih lelap, saat matahari sudah meninggi.
Angin pohon pinus mendebu di jubah dan tidurnya.
Ada bisik arus menyapu hati dan telinganya.
Aku cemburu, padamu yang jauh silang selisih
berbincang di awang tinggi beralas awan biru.