Syair Li Po
Sehembus angin, mengggamit perdu kapas, mempermanis kedai,
Dan seorang gadis dari Wu, menuang anggur, mendesakku mendekat,
dengan kerabat dari kita yang hendak melepasku ngembara;
satu demi satu gelas basah terisi, lalu kukabarkan perpisahan,
O, pergi dan tanya pada sungai yang ngalir ke timur
bisakah arus itu menjelalah lebih jauh dari kasih seorang kawan!