maka kusalinlah garis-garis hujan
ke dalam baris syair, ghazal hujan
engkau yang riang menyanyikan dingin
mengulang refrain, hingga tinggal hujan
engkau yang muram mengurung murung
merintih nafas, lalu suara sengal hujan
di ujung setiap gerimis: siulan angin
siapa hati kanak tak mengigal hujan
buah-buah jatuh, lebah kupu meneduh
dalam genang kenang, sepenggal hujan
jiwaku, ada yang tak pernah basah padamu
sesak berjejal (tak terurai) dalam sesal hujan
okt 2003