Beri aku sahabat dan kekasih
Segenap perkerabatan, kau terlebih
Masih saja, aku lumpuh letih
Engkaulah Nuh dan bahtera
Engkau gelap dan cahaya
Masih saja, aku terkabuti rahasia
Engkau gairah cinta dan kemarahan
Engkau burung dan kurungan
Masih saja, aku sesat terbang sendirian
Engkaulah anggur dan gelas piala
Engkaulah tetes air dan samudera
Masih saja, aku terapung terbawa
Aku berkata, "Oh Jiwa dunia
Keputusasaanku telah meraja!"
"Akulah kesejatianmu," tanpa maki,
"Hargai aku lebih dari emas murni."
Engkaulah umpan dan jebak
Engkaulah peta dan jalan setapak
Masih saja, aku mencari jejak
Engkaulah manis madu dan racun
Engkau terkalahkan dan penaklukan
Masih saja, pedangku di tangan
Engkaulah hutan dan gergaji
Engkau yang mentah, yang siap saji
Masih, aku di pot tak bisa pergi
Engkau kabut dan sinar matahari
Engkaulah air dan kendi
Masih saja, aku haus tak henti
Shamsi adalah aroma harum
Kebanggaan Tabriz pembangkit senyum
Masih saja, aku hanya penjual parfum
* Syair ke 26 dari Diwani Shams Tabriz,
Karya Jalaluddin Rumi. Judul dari HA.