Friday, October 31, 2003

Bila Putus Asa Meraja

Beri aku sahabat dan kekasih

Segenap perkerabatan, kau terlebih

Masih saja, aku lumpuh letih



Engkaulah Nuh dan bahtera

Engkau gelap dan cahaya

Masih saja, aku terkabuti rahasia



Engkau gairah cinta dan kemarahan

Engkau burung dan kurungan

Masih saja, aku sesat terbang sendirian



Engkaulah anggur dan gelas piala

Engkaulah tetes air dan samudera

Masih saja, aku terapung terbawa



Aku berkata, "Oh Jiwa dunia

Keputusasaanku telah meraja!"

"Akulah kesejatianmu," tanpa maki,

"Hargai aku lebih dari emas murni."



Engkaulah umpan dan jebak

Engkaulah peta dan jalan setapak

Masih saja, aku mencari jejak



Engkaulah manis madu dan racun

Engkau terkalahkan dan penaklukan

Masih saja, pedangku di tangan



Engkaulah hutan dan gergaji

Engkau yang mentah, yang siap saji

Masih, aku di pot tak bisa pergi



Engkau kabut dan sinar matahari

Engkaulah air dan kendi

Masih saja, aku haus tak henti



Shamsi adalah aroma harum

Kebanggaan Tabriz pembangkit senyum

Masih saja, aku hanya penjual parfum



* Syair ke 26 dari Diwani Shams Tabriz,

Karya Jalaluddin Rumi. Judul dari HA.