Tuesday, October 28, 2003

Nyanyian Peminum Pegunungan

Syair Li Po



Demi membunuh duka, nestapa purba

Kami habiskan seratus teko anggur

di sana, di malam yang indah alangkah.

Kami tak hendak lelap, bulan begitu gemerlap.



Anggur meringkus kami, pada akhirnya

dan kami terkapar di pegunungan kosong --

berbantal empuk bumi,

dan selimut tenunan surga.