Tuesday, October 7, 2003

Sebuah Rumah: Sebuah Ghazal

ari-arimu, anakku, kutanam di halaman rumah

dekat tidurmu, sebelum kau tinggalkan rumah



dua tahun mengumpulkan coretan-coretanmu

lelah redam di dinding, hangat pelukan rumah



tak ada kursi ruang tamu: hanya halaman buku

yang singgah yang lewat, dalam catatan rumah



39 mujair dan nila mengecupi lumut dan waktu

pertunjukan rindu di kolam kecil halaman rumah



tak putus berbunga 2 rumpun pisang helikonia

warna itu: lagu mewujud dalam nyanyian rumah



wahai Jiwaku, hijaukan rimbunkan tumbuhmu

dalam kasih menghumusi & disuburkan rumah



Okt 2003