: tsp
pagi datang dengan terang sempurna matahari
saat tepat untuk memetik memilih buah kopi
jejak embun menapa dingin telanjang kaki
jejak musang luak dan bulan mengunyah biji
sepenuh keranjang sekuat menjunjung hati
wanta pulang anak menyanyi siul burung nuri
di bawah hangat matahari tinggi siang hari
di lapang pekarangan, mengantar basah kembali
gemerincing nyaring, riang, kering biji-biji kopi
ditampi di hembus sepoi angin sore hari
di panas wajan bakar bakau mengobar api
hijau keping menghitam menjemput wangi
lalu bertalu lesung menggiling harum kopi
diayak disaring ditumbuk sehalus serbuk sari
maka datanglah juga malam para lelaki
berbincang laut dan ladang, dan mimpi
bersila berselang bersilang kata dan kaki
bersulang menegak tetes akhir hangat kopi
luak di semak kebun mengendap mencari lagi
bulan tersenyum di langit telah lama mengerti
Okt 2003