Saturday, October 25, 2003

Berbuka Puasa Bersama Presiden

Di meja menu tak lagi tercatat,

Kami mengunyah kota-kota

dengan selera yang senjang tak sama.



Lalu ia mengelap mulut dan

mencucuk sepotong mangga.



Aku terus mengunyah, mencari

saat yang tepat untuk bersendawa,

mencabut tulang ikan di tekak, dan

memuntahkan makanan salah pesan.



Lalu telepon berdering, tandas kurma sepiring.



- Halo! Ini di Istana...

- Ini dari Aceh dari Papua...

- .....



Diam-diam, kutinggalkan perjamuan.



Di dinding ruang makan,

seringai topeng-topeng menyapa:



- Hai, masih laparkah, Saudara?





Des 2001 - Okt 2003