Wednesday, April 14, 2004

Sam Haidy

AKULAH SANG SINGA LAUT



Aku adalah dia,

seperti kamu adalah dia,

seperti kamu adalah aku,

seperti kita bersama-sama.



Lihatlah mereka berlarian,

bagai babi diburu senapan,

lihatlah mereka terbang,

air mataku berlinang.



Duduk diatas serpihan jagung,

menunggu datang sebuah jemputan.

Bersetelan campur aduk,

di selasa berdarah yang terkutuk,

hey bung, kau sudang seperti lelaki jalang,

kau biarkan muka memanjang!



Aku terbungkus cangkang,

mereka terbungkus cangkang,

akulah sang singa laut!



Di kota tuan, kota kebijaksanaan,

polisi cantik nan mungil berdiri di jalan.

Lihatlah mereka terbang,

bagai Lucy di awang-awang*,

lihatlah mereka berlarian,

air mataku berlinang,

air mataku berlinang,

air mataku berlinang,

air mataku berlinang...



Lelehan podeng kuning,

menetes dari mata bangkai seekor anjing.

Umpatan sang istri nelayan,

para nabi kecabulan,

hey bung, kau sudah seperti wanita jalang,

kau biarkan celanamu digerayang!



Aku terbungkus cangkang,

mereka terbungkus cangkang,

akulah sang singa laut!



Duduk di sebuah kebun Inggris Raya,

menunggu matahari tampakkan muka.

Jika dia tak kunjung datang,

kulitmu berganti coklat matang,

berdiri didera hujan Inggris Raya!



Aku terbungkus cangkang,

mereka terbungkus cangkang,

akulah sang singa laut



Penyair licik, perokok tercekik,

kau pikir buat siapa badut bercekikik?

lihatlah mereka tersenyum senang,

bagai babi dalam kandang,

lihatlah mereka menyeringai,

air mataku terurai...



Ikan-ikan semolina,

memanjati eiffel, merayapi menara.

Penguin amatir melagukan HARE KRISHNA,

bung, seharusnya kau lihat mereka sebelumnya,

saat menendang Edgar Allan Poe di pantatnya!



Aku terbungkus cangkang,

mereka terbungkus cangkang,

akulah sang singa laut!





*Langit (bhs.sunda)



(Terjemahan dari lagu I AM THE WALRUS-nya The Beatles, pada

album MAGICAL MYSTERY TOUR)