Sunday, April 11, 2004

Sajak Mencari Judul

Lalu, hanya ada sebisik kata yang tersisa.



Itupun tak cukup untuk mulai menuliskan,

sekalipun sebuah sajak paling sederhana.

Pena di tangan masih erat. Ia pertahankan.



Semua memang senantiasa meragukan:



peta tanpa arah utara, rambu berdusta,

dan pemandu yang pulang berbalik jalan,

setelah memberi peringatan, "Tidak ada!"



Dia menoleh lagi ke bawah ke kaki sendiri.



Mengingat-ingat ketika langkah pertama.

Perjalanan dari sepatu ke sepatu. Kembali?

Masih jauh. Sebab malam masih 'kan lama....



April 2004