Wednesday, April 21, 2004

Penari Spanyol

Sajak Rainer Maria Rilke



Bagai batangan korek di pegangan tangan, putih,

setiap ujungnya terbakar, lidah api menyambar

sebelum berkobar juga dalam debar nyala --: pada

lingkar pertama penyaksi mata, menderu, panas,

terang lepas, gerak tarian di tengah lingkaran itu

pun mulai menebar menyulut mata.



Segalanya terbakar sempurna, tiba-tiba saja.



Lewat kerling, ia sulutkan jua api di rambutnya,

menukar memutar segala: seni tari yang berani,

dia kenakan busana, hasrat hati yang menyala,

kedua lengan bangkit, menggapai, bertepukan

seperti ular yang tegak terperanjat.



Dan kemudian: ketika api kian berkobar menakutkan,

direnggutnya semua lalu membuang ke luar arena,

sepenuh yang ia kuasa, sepenuh bangga, gerak tubuh

angkuh, dan saksikanlah: dia berebah di sana,

menggerigis lantai dasar, masih berkobar menyala,

menyerah ia tak hendak---

Hingga ia percaya telah menaklukkan segalanya,

dan senyum yang mengajak, ditengadahnya wajah,

lalu memberi tanda dengan kaki yang kecil bertenaga.







SPANISH DANCER by Bob Rohm



Spanish Dancer



As a wooden match held in the hand, white,

on all its sides shoots flickering tongues

before it flashes into flame—: within the inner

circle of onlookers, hurried, hot, bright,

her dance in rounds begins to flicker and spread.



And suddenly, everything is completely fire.



One glance and she ignites her hair,

turning all at once with daring art

her entire dress into a passion of flame,

from which, like startled snakes,

the naked arms awake and reach out, clapping.



And then: as if the fire were growing scarce,

she takes it together and throws it off,

masterfully, with proud, imperious gestures,

and watches: it lies there raging on the ground,

still flaring up, refusing to give in—.

Till triumphantly, self-assured and with a sweet

welcoming smile, she raises her face,

then stamps it out with small, powerful feet.