Mari kulukiskan
alismu adalah jalan
membimbing langkahku
tersesat ke kelam katamu.
Aku setuju, ketika kau
tergesa menyimpulkan:
Ini dongengan kenyataan.
Mari kita selesaikan
kukenang wajahmu muram
semurung degup terkurung
di dalam satu-satunya jantung.
Mengalir ke nadiku sembilan sembilu,
sampai ke hatimu seragut ragu-ragu.
Aku setuju ketika kau
menyebut menyimpulkan:
Ini dongengan kenyataan.
April 2004