Friday, April 2, 2004

Pertemuan di Toko Handphone

/1/



"yang kini meringkuk

dalam kepompong itu

dia bukan lagi kupu-kupu,

tentu, tapi apakah dia

sedang rukuk? atau tidur

nyenyak dikutuk kantuk?"

kataku.



"maaf, kau ajukan kepada

siapa pertanyaan itu?"

katamu.



"bukan, bukan untukmu.

aku sedang membaca

pesan di handphone-ku,"

kataku.



/2/



"yang tertulis di kartu

yang kau beri kepadaku itu,

aku kira itu alamatmu,

dan nomor handphone-mu,"

kataku.



"Ya, seperti yang

tertera di situ,"

katamu.



"tapi, apakah itu namamu?"

kataku.



"Cocokkan saja dengan

kartu namamu," katamu,

lalu, "kau lupa, ya? dulu

kau pernah memberiku

sebuah kartu nama?"



"Oh, ya?"

kataku.



/3/



"maaf, rasanya kita

pernah bertemu?"

katamu kepadaku.



"ya, di toko handphone,

kan?" jawabku.



"oh, ya, waktu itu kita

sama-sama hendak

mengisi pulsa,"

katamu.



"ah, aku kira tidak.

aku cuma ingin mencari

ringtone yang merdu,

yang mengingatkanku

pada nyanyi ibuku

ketika dulu dia

menidurkanku,"

kataku.



"Ah, masak sih?"

katamu.



"ya, tapi waktu itu kau

juga menyapaku

dengan kalimat yang sama,

maksud saya dengan 'maaf'

dan dilanjutkan dengan 'rasanya

kita pernah bertemu',"

kataku.



"lalu?"

katamu.



"lalu, Saudara, memang tak

mudah untuk menipuku,"

kataku.



April 2004