Blog ini adalah daerah cagar, suaka bagi sajak-sajak, terjemahan, dan esai-esai Hasan Aspahani. Hal-ihwal yang pernah hilang dan ingin ia hapuskan.
Tuesday, April 27, 2004
[Panegyric] Huruf n
   Saya tiba-tiba saja bertanya, kenapa saya tidak pernah bertanya tentang huruf ini? Ya, huruf n ini. Huruf ke-14 dalam alfabet ini. Padahal, tiba-tiba saja saya juga menyadari betapa dimanjakannya huruf n ini. Saya ingat pada pelajaran matematika. Persamaan sederhana. Angka yang harus dicari pada sebuah deret bilangan. Bilangan ke-n. 2 + n = 4, n = berapakah?
   Saya tiba-tiba saja bertanya, setelah papan ketik di laptop Twinhead, dengan prosessor Pentium I ini bermasalah pada huruf n. Hanya huruf n. Masalahnya? Dia tidak berfungsi. Tapi, pada kali lain, dia suka muncul sendiri. nnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn...terus saja kalau tidak ditahan dengan tombol Enter, barisan huruf itu tak akan berhenti.
   Itu artinya, saya harus membawa laptop yang saya beli di toko komputer bekas ini ke tempat servis. Sementara itu saya masih harus tetap menulis puisi, menyunting tulisan, dan belajar bersama Shiela. Ada dua pilihan untuk mengatasi ulah si huruf n ini. Pertama, pakai papan kunci lain. Tapi, ini tidak saya lakukan karena tempat menghubungkan kabelnya adalah tempat yang sama dengan maus. Padahal, saya sudah sangat terbiasa bekerja dengan si tikus berekor panjang ini.
   Maka, pilihan kedua yang saya lakukan. Termasuk untuk menulis huruf n dalam tulisan ini. Caranya? Cari huruf n di arsip terdahulu, sorot lalu kopi (tekan tombol CTRL+C). Ketika huruf n diperlukan tinggal memunculkannya dengan menekan tombol CTRL+V. [hah]