Syair Li Po
Pebukitan biru berjajar di belakang tembok utara:
Air yang putih melingkar ke sebelah timur kota:
Di sinilah, engkau mesti meninggalkan aku --
Terengah-engah sendiri segumpal duri
dalam perjalanan sepulu ribu mil.
Dan awan yang menetes-netes
dan pikiran-pikiran tak tentu tuju!
Matahari pun tenggelam dan
gejolak hati sahabat lama.
Kini hanya lambai tangan, engkau pergi.
Kuda-kuda kita meringkik berbalasan salam.
[Dari versi Inggris: Taking Leave of a Friend]