Syair Li Po
Kabut kuning menepi dinding; gagak mendekat menara.
Kembali terbang, bergaok-gaok; Memanggil di cecabang.
Menenun kain brokat, gadis Sungai Qin, berbenang jambrut
seperti kabut, jendela menyembunyikan kata-katanya.
Dia berhenti memintal, pedih, mengenang lelaki yang jauh.
Dia tetap sendiri di kamar sunyi, airmatanya bagai luruh hujan.