Syair Li Po
Bulan cemerlang bangkit dari Pegunungan Surga
dalam samar tak berbatas kabut dan laut,
Dan angin, yang jauh datang ribuan mil,
Mendentam di jalan pualam: medan pertempuran...
Barisan pasukan China, lelaki ke jalan Baideng
Sementara pasukan Tartar mengintai
di seberang teluk yang berair biru...
Dan sejak itu, tak ada perang mahsyur dalam sejarah,
Mengirim kembali seluruh petarung,
Tentara memutar, kembali pulang, mencari batas,
dan rumah terkenang-ngenang, mata-mata berlinang,
dan malam-malam itu, di barak kamar teratas,
ada yang gelisah, terisak, tak bisa istirah.