"Dimana dulu kita bertemu?"
Di jingga senja, jalan pada peta
tak bernama, ketika kau letih
memunguti jejak-jejak sendiri,
dan tiba-tiba merasa kehilangan
segalanya, lalu kautemukan arah
satu-satunya: cahaya senyumnya
menyentuh mata, memintamu kesana.
"Dimana dulu kita bertemu?"
Di sepasang kursi putih, pantai
yang dirindui ombak dipeluki angin,
kau dan dia: bait kosong puisi
minta diisi, lalu ikhlas melebur
seluruh kata, menyusun bersama
frasa-frasa, lalu engkau sendiri
terperanjat waktu kembali mengejanya.
"Di mana dulu kita bertemu?"
Dimana? Pernahkan engkau mencatatnya,
ketika seluruh kapal singgah bertambat,
lalu menarik sauh ke negeri jauh dan
cuaca teduh. Kau dan dia: sepasang
nelayan menjaring doa, membangun rumah
kecil di dermaga dilabuhi badai reda.
Des 2003