Setelah puas mengembara ia akhirnya pulang juga.
"Sudah saatnya mencuci celanadalam," katanya
kepada rumah yang dia tinggalkan sendirian.
Rumahnya nyaris tak mengenalinya lagi. Untunglah,
ada tanda khusus pada celanadalamnya, "Saya sering
melihat tanda itu ketika ia dijemur di halaman depan."
Susah juga membersihkan celanadalam. Ia nyaris putus asa.
Untunglah rumahnya masih menyimpan deterjen istimewa.
"Khusus untuk celanadalam petualang yang nyaris lupa
pulang," kata rumahnya, masih juga doyan menyindirnya.
Celanadalamnya pun bisa putih kembali seperti semula.
Waktu dijemur lagi, seharian, di halaman depan, ada pencuri
yang tertarik mencolong celanadalam itu. "Wah, musnahlah
celanadalam bersejarah kita," katanya kepada rumahnya.
Kini tanpa celanadalam, dia pun semakin kerasan di rumah.