Saturday, November 29, 2003

Menara Cahaya

Sajak Pablo Neruda



O menara cahaya, kemurungan yang indah

mempertegas kalung di dada dan patung di laut,

mata yang berkapur, lencana air mahaluasnya, tangis

duka cita burung laut, gigi-gigi laut, yang diperistri

angin Samudera, O mawar yang terpisahkan

dari tangkai yang jauh semak yang terinjak-injak

di kedalaman itu, bertukar rupa jadi pulau-pulau,

O bintang alami, mahkota hijau,

seorang diri di kerajaanmu yang sendiri sepi,

tinggal tak tergapai, mengelak, senyap sunyi,

seperti tetes air, seperti butir anggur, seperti laut.