Wednesday, November 5, 2003

Ketika Panah Bencana Mengincarku

Datang, datanglah, O Cintaku, O Cintaku.

Masuk, masuklah, sibukkan dirimu denganku.

Engkau, angkaulah taman mawarku, taman mawarku.

Bukalah, bukalah rahasiaku, rahasiaku.

Kemanapun, kau bersamaku, kau bersamaku.

Di setiap pentas, kau teman karib, kau teman karib.

Siang-malam, kau menjadi sahabat, menjadi sahabat.

Di jebakku, kau rusa masuk perangkap, masuk perangkap.

O lilinku! Engkau sungguh benderang. Di rumahku,

engkau bagai jendela, bagai jendela.

Ketika panah bencana mengincarku, mengincarku,

engkau tameng, perisai baja, perisai baja.



(Dari Diwani Shams Tabriz 1785:3-4, Jalaluddin Rumi)

* Judul dari HA