Monday, September 10, 2007

[Ruang Renung # 227] Cinta yang Cemar

"KALAU kau punya seratus puisi, bikin dua buku. Tahun ini satu buku, tahun depan satu buku. Satu buku cukup juga kalau kita punya 40 puisi. Supaya tiap tahun bisa ikut KLA."

Ini kalimat yang saya ingat sebisanya dari seorang penyair yang saya temui di Yogyakarta. Kami sama-sama tampil dalam "Tongue in Your Ear" dalam rangka FKY 2007. Dia mengutip kalimat itu dari saran seorang kawan lain, katanya.

Diam-diam KLA, ini maksudnya adalah Khatulistiwa Literary Award atau Anugerah Sastra Khatulistiwa, menjadi semacam pendorong semangat untuk menerbitkan buku, rupanya. Ini tentu saja bagus. Hadiahnya besar, yaitu Rp100 juta.

Tapi ketika buku terbit hanya untuk ditimbang-timbang oleh juri-juri KLA, atau penghargaan lain apapun namanya, saya kira niat tulus mencintai puisi - menerbitkan buku puisi adalah bukti cinta itu - telah cemar.




9 September 2007, KSM 2007.