Monday, September 10, 2007

Resepuisi: Sesaji Sajak Rindu

Engkau membutuhkan:
     - Rindu, sebanyak-banyaknya Rindu.
     - Sepi, Sepi terbaik yang bisa kau rasakan.
     - Dingin, Dingin yang tak terpisah dari deras Angin itu.

Lalu beginilah cara menyajakkannya:
     - Sentuhkanlah pipimu yang telanjang pada Dingin Angin itu.
     - Lalu perlahan memejamlah matamu. Kau seakan tak menyadarinya,
        seakan matamulah yang memejamkan dirimu.
     - Jika telah sempurna pejam itu, maka kau rasakan saja,
        bagaimana Sepi itu meninggi. Meninggi. Menenggelamkan suara.
     - Saat itu mestinya yang terdengar dalam dirimu hanyalah Rindu.
     - Kau dengarkanlah suara itu sebaik-baiknya.
     - Kau akan dengar di antara senyap Rindu itu ada disebutnya nama.
     - Pastikanlah. Kau kenalkah nama itu?
     - Kau kenalkah nama itu?
     - Sebut-ulang nama itu sebanyak yang kau mau, sampai kau
        merasa telah cukup tersaji Rindu itu. Untukmu. Dan untuk sajakmu.

Kau tahukah?
     - Rindu terbaik, adalah Rindu yang seakan selamanya
        akan jadi rahasia.
     - Rindu terbaik, adalah rindu yang kau amat tahu
        meski dia yang kau Rindu tidak pernah menyadari adanya.

* Resepuisi ini telah dicoba di dapur uji penyair.