Engkau membutuhkan:
- Rindu, sebanyak-banyaknya Rindu.
- Sepi, Sepi terbaik yang bisa kau rasakan.
- Dingin, Dingin yang tak terpisah dari deras Angin itu.
Lalu beginilah cara menyajakkannya:
- Sentuhkanlah pipimu yang telanjang pada Dingin Angin itu.
- Lalu perlahan memejamlah matamu. Kau seakan tak menyadarinya,
seakan matamulah yang memejamkan dirimu.
- Jika telah sempurna pejam itu, maka kau rasakan saja,
bagaimana Sepi itu meninggi. Meninggi. Menenggelamkan suara.
- Saat itu mestinya yang terdengar dalam dirimu hanyalah Rindu.
- Kau dengarkanlah suara itu sebaik-baiknya.
- Kau akan dengar di antara senyap Rindu itu ada disebutnya nama.
- Pastikanlah. Kau kenalkah nama itu?
- Kau kenalkah nama itu?
- Sebut-ulang nama itu sebanyak yang kau mau, sampai kau
merasa telah cukup tersaji Rindu itu. Untukmu. Dan untuk sajakmu.
Kau tahukah?
- Rindu terbaik, adalah Rindu yang seakan selamanya
akan jadi rahasia.
- Rindu terbaik, adalah rindu yang kau amat tahu
meski dia yang kau Rindu tidak pernah menyadari adanya.
* Resepuisi ini telah dicoba di dapur uji penyair.