Wednesday, October 6, 2004

Siapkan Pulsa Untuk-Nya, Secukupnya

Setelah sekian lama bergaul akrab dengan sejumlah

pentolan handphone, lelaki itu kini fasih melafalkan:

"Halo...". Seperti zikir, seperti namanya sendiri.



Kadang-kadang, ketika Sang Handphone

tak berdering pun, ia suka memencet

tombol "yes", lalu serta merta bilang "Halo..."



Ia kini punya kartu nama, disana juga tertera

nomor Handphone-nya. "Hubungi aku di nomor ini,

ya!" ujarnya. "Akan kuperdengarkan, Halo yang paling khusyuk."



"Wah, nama Anda Halo, ya?" tanya seorang kolega

yang baru dijumpai pada sebuah pameran teknologi

telekomunikasi. "Ya, Halo. Itu saya. Memangnya kenapa?"



"Ah, tidak. Saya kira ada riwayat khusus, ya?"

"Ah, tidak juga. Bukankah kita harus terbiasa

dengan kata itu? Kau tahu apa yang diucapkan-Nya



ketika Dia menjawab atau memanggil kita?" - "Apa, ya?" -

"Nanti saja, kau cari dulu nomor cantik-Nya, lalu kau

hubungi Dia. Jangan lupa siapkan Pulsa. Secukupnya"