Tuesday, October 19, 2004

Sejumlah Kartu yang Tak Pernah Kukirim Padamu

/1/



WALAU pun minta maaf itu sebuah kesalahan

aku akan terus memohonkannya padamu atas

kesalahan-kesalahanku, sampai aku menemukan

cara lain untuk menebus rasa salah ini hingga

tak tercatat sehuruf pun di buku tagihan piutangmu.



HINGGA lunas kau dan aku. Tutup buku.



/2/



AKU punya dua buku. Buku pertama untuk mencatat

kebaikan-kebaikanmu. Dan buku kedua untuk mengingat

kesalahan-kesalahanku padamu. Hanya saja aku kadang

lupa, lalai membedakan sebuah peristiwa harus dicatat

di buku pertama atau buku yang kedua. Maafkan aku,



"MUNGKIN kau perlu buku ketiga," dulu rasanya kau pernah

menyarankan itu. Tapi, aku tak mengingat apalagi mencatat.



/3/



AKU punya selembar kartu khusus buatmu. Aku sudah

lama ingin menuliskan sesuatu yang khusus buatmu

di kartu itu. Aku sejak dulu terus berupaya menggubah

kalimat khusus yang hendak kutulis di kartu buatmu itu.



TAPI, aku selalu merasa tidak teramat khusus buatmu,

jadi kutuliskan saja kalimat ini, dan tentu kau tidak tahu,

betapa bahagianya aku karena hingga saat ini aku bisa

menyimpannya di tempat yang khusus di dalam diriku.