/1/
WALAU pun minta maaf itu sebuah kesalahan
aku akan terus memohonkannya padamu atas
kesalahan-kesalahanku, sampai aku menemukan
cara lain untuk menebus rasa salah ini hingga
tak tercatat sehuruf pun di buku tagihan piutangmu.
HINGGA lunas kau dan aku. Tutup buku.
/2/
AKU punya dua buku. Buku pertama untuk mencatat
kebaikan-kebaikanmu. Dan buku kedua untuk mengingat
kesalahan-kesalahanku padamu. Hanya saja aku kadang
lupa, lalai membedakan sebuah peristiwa harus dicatat
di buku pertama atau buku yang kedua. Maafkan aku,
"MUNGKIN kau perlu buku ketiga," dulu rasanya kau pernah
menyarankan itu. Tapi, aku tak mengingat apalagi mencatat.
/3/
AKU punya selembar kartu khusus buatmu. Aku sudah
lama ingin menuliskan sesuatu yang khusus buatmu
di kartu itu. Aku sejak dulu terus berupaya menggubah
kalimat khusus yang hendak kutulis di kartu buatmu itu.
TAPI, aku selalu merasa tidak teramat khusus buatmu,
jadi kutuliskan saja kalimat ini, dan tentu kau tidak tahu,
betapa bahagianya aku karena hingga saat ini aku bisa
menyimpannya di tempat yang khusus di dalam diriku.