salahnya sendiri,
kalender kok digantung
di sisi sebelah luar pintu,
tapi dia tetap saja menggerutu
menyesali dirinya sendiri,
jika tanggal 27 bertanya, "Eh, ngapain
kamu berani-berani pulang, apa
sudah terima gajian, ya?"
padahal,
salahnya sendiri,
kok masih saja setia
menjadi penyair yang nafasnya
seolah bertanya pada diri sendiri,
"kau ingin mati esok hari ya?
katanya mau seribu tahun lagi...."
memang,
salahnya sendiri,
masih juga keluar malam hari
alasannya mencari inspirasi
padahal kalender di rumahnya
setiap hari menghabisi waktu
yang mestinya untuknya. Dan
ketika pulang pagi-pagi
dia cuma bisa teriak kepada diri sendiri,
"Hei mana puisiku tadi?"
Jan 2004