Sutan Takdir Alisjahbana meyakini bahwa puisi hanya dapat dipahami apabila ia kita pandang sebagai pancaran masyarakat. Ia menghimpun sajak dan mengumpulkan sejumlah penanda yang meyakinkan bahwa sajak-sajak lama bisa dianggap sebagai pancaran masyarakat lama, demikian pula puisi baru dapat dipahamkan apabila ia kita pandang sebagai pancaran masyarakat baru.
Sajak adalah pancaran masyarakat? Pasti ada benarnya. Dan tugas memancarkan apa yang ada dalam masyarakat itu bukan hanya diemban oleh sajak. Memahami sajak bisa dilakukan lewat pemahaman atas masyarakat di mana si penyair yang menuliskan sajak itu berada, pun sebaliknya, lewat sajak ada bagian dari suatu masyarakat bisa diteroka. Tapi, saat menulis sajak janganlah dibebani oleh tugas memancarkan itu.