angka : dia seorang gembala, yang menandai
tiap ekor domba di padang rumput itu,
dengan sebutir kerikil di kantor baju; di akhir
senja, dia menuntun gembalaan, pulang,
ke kandang; kepada Tuan Pemilik Ternak,
dia serahkan kantung kerikil. "Ambillah,"
kata-Nya. Dia pun telah menerima kasih.
"Di rumah, kerikilmu akan berubah menjadi
apa saja yang kau niatkan." Tetapi, kita tetap
saja teringat domba-domba yang besok pagi
akan dia gembalakan lagi.