Wednesday, May 31, 2006

[Kutipan] Neruda: Metafora, Kataku!

       Neruda melepas gerendel gerbang dan mengusap dagu."Mario Jimenez, aku punya buku yang jauh lebih bagus daripada Elemental Odes. Sungguh memalukan menghadapkan aku pada seluruh perumpaan dan metafora itu."
       "Pak?"
       "Metafora, kataku!"
       "Apa itu?"
       Sang penyair menaruh tangannya di pundak sang bocah.
       "Kurang lebihnya, kita bisa mengatakan bahwa ada suatu cara memerikan sesuatu dengan membandingkannya dengan hal lain."
       "Beri saya contoh."
       Neruda melihat arloji dan mendesah.
       "Begini, jika kau mengatakan langit sedang menangis, apa yang kau maksud?"
       "Gampang--hujan?"
       "Nah, itulah metafora."
       "Kalau cuma sesederhana itu, kenapa namanya begitu rumit?"
       "karena nama-nama segala sesuatu sama sekali tidak ada hubungannya dengan betapa sederhana atau alangkah rumitnya. Menurutmu, apakah hewan kecil-kecil yang beterbangan tak pantas menyandang nama sepanjang kupu-kupu? Sementara gajah justru lebih sedikit hurufnya ketimbang kupu-kupu," dia menyudahi, kali ini dengan nafas terengah, "padahal ia jauh lebih besar dan tidak terbang." Kemudian, dengan seluruh tenaga yang masih tersisa, ia mengingatkan pada Mario bahwa seharusnya sekarang ia sudah dalam perjalanan ke teluk.

[Dari Il Postino, Antonio Scarmeta, Penerbit Akubaca, Jakarta, 2002, halaman 30-31]