Thursday, May 4, 2006

Aku Minum Perih Kopi

: Mas Gie

PAGI & aku masih enggan bersapaan.

Meski hanya sekedar ucap salah:
     Selamat pagi, hati yang kalah.

Atau semacam tabik tak terarah:
     Selamat pagi, mata yang lelah.

Darah siapa setetes di meja?
     Sepuntung rokok mendampingnya.

Sia-sia.

Kah?