Sajak R.F Brissenden
SEPANJANG malam panjang, kau-aku telanjang
Dalam lelap dan cinta berdua telentang,
dan ketika kita mendekat dalam gelinjang
tubuh kita membuat gelap itu terpanggang
Lebih terang dari siang: kita saling berpegang
menyentuh tubuh dengan mata dibutakan remang.
Waktu berhenti: tapi malam mesti beringsut pergi
kita bangkit ke cahaya siang yang menaungi
bagai dua kawan asing lekas berbaju dan pergi
seakan ada cinta kita yang tak kita sadari.
Tapi kita masih saling berpeluk lewat pandang
dan saling bersentuh dengan wajah telanjang.