Friday, August 25, 2006



Sejarah Ringkas Imajisme

GERAKAN Imajis melibatkan para penyair di Inggris dan Amerika pada awal Abad ke-20. Mereka menulis sajak bebas dan mempersembahkannya untuk "kejernihan ekspresi melalui pemakaian ketepatan imaji-imaji visual."

GERAKAN ini disemikan dari ide T.E. Hulme, yang di awal tahun 1908 membahas pada sebuah Klub Puisi di London sebuah puisi yang ditulis berdasarkan penggambaran dengan akurat subyek setepat-tepatnya, tak ada kata-kata berlebihan yang tak berguna. Ezra Pound memproklamasikan gerakan ini pada tahun 1912. Kala itu dia membaca sebuah sajak Hilda Doolittle, dan menyebutnya sebagai "H.D. Imagiste" lalu mengirimnya ke Harriet Monroe di Majalah Poetry.

RUKUN iman pertama dari manifesto gerakan Imajis adalah "Menggunakan bahasa dari percakapan yang umum, tapi selalu memberdayakan kata yang setepatnya kata, bukan kata yang hampir-tepat, bukan kata-kata dekoratif belaka."

CONTOH yang kerap disebut adalah puisi Ezra Pound berikut ini:

Di Stasiun Metro

Di kerumun orang, wajah-wajah menyelinap hilang;
Basah kelopak kembang, di hitam cabang-cabang.


Sajak ini dimulai dari wajah-wajah pemandangan di statiun bawah tanah yang gelap lalu lalu membawa pada pandangan lain dengan menyejajarkan dengan imaji yang lain. Dari situ hadir metafora yang membangkitkan penemuan intutitif yang tajam untuk meraih esensi kehidupan.

EZRA Pound mendefinisikan imaji sebagai "apa yang padanya, dalam waktu sekilas seketika, menghadirkan sebuah kompleksitas emosi dan intelektual". Puisi Imajis, dirumuskannya antara lain sebagai: Puisi dengan memperlakukan langsung "sesuatu", sebagai subyek atau obyek; dan Mutlakiah menggunakan, tak satupun kata yang tak memberikan sumbangan makna.

ANTOLOGI puisi Imajis terbit 1914 berisi karya-karya William Carlos Williams, Richard Aldington, dan James Joyce, serta H.D. dan Pound. Penyair Imajis lainnya adalah F. S. Flint, D. H. Lawrence, dan John Gould Fletcher. Setelah antologi itu terbit, Amy Lowell dipandang sebagai pemimpin gerakan tersebut. Tahun 1917 gerakan imajis dianggap sudah berakhir tetapi idenya terus memberi pengaruh menembus abad 20. Dokrtin puisi imajis, sadar atau tidak banyak mempengaruhi puisi-puisi karya penyair Indonesia.