Aan M Mansyur - Kafe Baca Biblioholic
Sebuah komentar untuk Hasan Aspahani
Kemarin saya dapat kiriman 3 buah buku calon kumpulan sajak dan 1 buku tentang menulis sajak dari Hasan Aspahani di Batam. Semalaman saya membaca 3 calon buku sajak itu dan kemudian berpikir bagaimana saya menuliskan komentar tentang calon-calon buku itu tanpa harus terdengar sangat memujinya? [Satu buku lagi belum sempat saya baca!]
Berikut ini, akhirnya, saya tuliskan komentar saya tentang 3 calon buku kumpulan sajak itu.
Aneh. Betul-betul aneh. Tidak seperti kumpulan-kumpulan sajak yang pernah saya baca sebelumnya. Dalam kumpulan sajak ini, tak ada satu pun sajak yang tidak saya suka. Seberapa tebal pun halaman kumpulan sajak ini nantinya, ia tak akan membosankan untuk dibaca.
Anehnya lagi, meskipun banyak 'bercerita' perihal sederhana yang mungkin oleh sebagian besar orang dianggap tak mungkin jadi sajak, semuanya malah menjadi betul-betul sajak yang dituliskan penuh pertimbangan. Kata-kata dipilah dengan cermat. Bunyi-bunyi dipilih dengan jernih. Beberapa di antaranya, menurut saya melebihi sajak--saya tak tahu harus menyebutnya apa.
Kecurigaan saya bertambah tumbuh, jangan-jangan Hasan Aspahani betul (pernah) tinggal bersama banyak penyair; seperti Neruda, Paz, sampai Sapardi dan Jokpin. Sebab saya berpikir bagaimana mungkin sajak-sajak itu ditulis oleh seorang saja.
Setiap sajak Hasan tak pernah melepaskan diri dari; hal filosofis yang membuat saya merenung; hal jenaka yang membuat saya tersenyum; hal indah yang membuat saya terkagum-kagum--ditambah pula dengan musik kata-kata yang membuat saya bersenandung dan bergoyang. Semuanya itu membuat saya sungguh-sungguh iri?
Aneh. Betul-betul.
Kapan ya kumpulan-kumpulan sajak itu diterbitkan? Saya ingin sekali memilikinya sebagai buku.