KEPADA seekor ulat yang baru saja menetas
dari telur kupu-kupu itu sayur berkata lekas
makanlah secukupnya dari daun-daunku lalu
sembunyi ke tangkai teramanku kemudian
berkempomponglah segera lalu menjelma lagi
jadi kupu-kupu sebab ada yang benci pada wajah
burukmu dan dia itu pura-pura tak tahu bahwa
engkaulah yang kelak menjelma jadi kupu-kupu
bersayap indah itu dan aku tak bisa melarang ia
membencimu karena dia adalah dia yang merawat
dan menyiramku setiap pagi itu.