[Tentang Puisi] Puisi tanpa Petunjuk
PUISI yang terbagus tidak memberi petunjuk. Puisi yang terbagus hanya menghidupkan potensi yang baik dalam diri seseorang, pada saat ia tersentuh membacanya: potensi untuk bisa merasakan keindahan belibis terbang dan kata-kata berdesis, potensi untuk bisa merasakan kesuraman sel yang pengap, atau sunyinya malam setelah seorang anak menghilang tiba-tiba.
* Goenawan Mohamad, dalam Catatan Pinggir I, Seorang Presiden dan Sebuah Sajak.
[Tentang Puisi] Bersama Menemukan Makna
APAPUN bentuknya, kesusasteraan bisa menahan seorang pejuang dari kemungkinan menjadi pahlawan, setelah dipenjara, institusi yang sia-sia itu, menganiayanya. Karena kesusasteraan bukan sabda seorang yang menjadi agung setelah melewati masa pertapaan, melainkan sebuah proses yang mengakui kebutuhan untuk sama-sama menemukan sejumlah makna, dan dengan demikian saling bicara.
* Goenawan Mohamad, dalam Catatan Pinggir 4, Bui.