Ada baiknya, kita tahu bagaimana bentuk-bentuk "puisi lama" - ini juga istilah yang menjadi semacam pembekuan dan pengalengan dari puisi yang sebenarnya hidup. Lama dan baru. Itu soal waktu. Kalau bentuk-bentuk "lama" itu kita pakai untuk puisi bertema sekarang, apakah dia puisi lama juga namanya?
Tapi, untuk sekadar tahu. Puisi "lama" merupakan bentuk karya sastra yang terikat oleh jumlah bait, jumlah larik tiap bait, jumlah suku kata tiap larik, dan rima. Mantra dan pantun adalah bentuk puisi lama asli Melayu; sedangkan syair berasal dari Arab, dan gurindam berasal dari Tamil atau India.
Mantra
Merupakan salah satu bentuk puisi asli Indonesia terdiri atas beberapa bait dengan rangkaian kata yang benilai ritmis. Bahasa mantra dianggap mengandung kekuatan magis, oleh karenanya tidak semua orang dizinkan membacanya kecuali ahlinya, yaitu pawang.
Pasu jantan, pasu rencana
Tutup pasu, penolak pasu
Kau menantang pada aku
Terjantang mataku
Jantungku sudah kugantung
Hati kau sudah kurantai
Sipulut namanya usar
Berderailah daun selasih
Aku tutup hati yang besar
Aku gantung lidah yang fasik
Jantungku sudah kugantung
Hatiku sudah kurantai
Rantai Allah, rantai Muhammad
Rantai Baginda Rasulallah
Pantun
Bentu puisi asli Melayu yang biasanya tiap bait terdiri atas empat baris yang dibagi atas dua baris pertama meerupakan sampiran, dan dua baris berikutnya merupakan isi. Rimanya adalah a b a b.
Berburu ke padang datar
mendapat rusa belang kaki
Berguru kepalang ajar
bagai bunga kembang tak jadi
Karmina atau Pantun kilat
(Pantun 2 larik; I sampiran dan 1 isi)
Sudah gaharu cendana pula
Sudah tahu bertanya pula
Talibun
(6 larik: 3 sampiran, 3 isi)
Kalau anak pergi ke lepau0
Hiu beli belanak beli
Ikan panjang beli dahulu
Kalau anak pergi merantau
lbu cari sanak pun cari
lnduk semang cari dahulu
Seloka atau Pantun Berkait
(Ada pertalian antarbait)
Lurus jalan ke Payakumbuh
Kayu jati bertimbal jalan
Di mana hati tidak akan rusuh
Ibu mati bapak berjalan
Kayu jati bertimbal jalan
turun angin patahlah dahan
Ibu mati bapak berjalan
kemana untung diserahkan
Gurindam
Gurindam adalah puisi lama yang berasal dari Tamil (India). Tiap bait terdiri alas dua baris, berisi nasihat. Pengarang gurindam yang terkenal adalah Raja Ali Haji dengan karyanya yang berjudul Gurindam Dua Belas.
Kurang pikir kurang siasat
Tentu dirimu akan tersesat
Barang siapa tinggalkan sembahyang
Bagai rumah tiada bertiang
Jika suami tak berhati lurus
Istripun kelak memadi kurus
Syair
Merupakan puisi lama yang berasal dari Arab. Tiap bait terdiri atas empat baris. Tiap baris biasanya mempunyai delapan sampai dua belas suku kata. Isinya cerita dan rimanya adalah a a a a.
Bulan purnama cahaya terang
bintang seperti intan di karang
Pungguk merawan seorang-orang
Berahikan bulan di amah seberang
Pungguk becinta pagi dan petang
melihat bulan di pagar bintang
Terselap merindu dendamnya datang
dari saujana pungguk menentang.