1. Sekarang, tak pernahkah Anda menunjukkan kebahagiaan Anda? Saya lihat Anda terlalu sibuk dengan kecemasan. Tidak salah. Itu jalan yang bisa dipilih oleh siapa saja. Bangsa ini, bangsa yang sangat kau cintai ini - ada sahammu dalam perjalanan terbentukannya - memang sedang layak dicemaskan, tapi tak adakah alasan untuk bergembira? Salahkah kalau kita bergembira sekarang? Saya kira Tuan, ajakan untuk gembira dengan wajar sama manfaatnya seperti imbauan untuk cemas bersama-sama.
2. Menurut Anda siapa yang membaca puisi Indonesia saat ini? Menurut Anda sudahkah puisi Indonesia diapresiasi dengan pantas? Saya tidak yakin Anda tidak peduli dengan masalah ini. Saya kira saya tak perlu mengajari Anda untuk meyakinkan bahwa puisi bisa didayagunakan untuk menyembuhkan beberapa sakit ringan yang kini diidap bangsa ini.
3.Siapakah orang-orang yang menjadi penyair di Indonesia saat ini? Siapakah yang kelak menjadi penyair di Indonesia? Siapakah yang melanjutkan tradisi kepenyairan di Indonesia? Adakah tradisi kepenyairan itu? Seperti apa? Saya yakin Anda sangat peduli dengan perkara ini. Dan jika ada yang salah dengan keberlangsungan dan keberlanjutannya, mungkin ada yang segera bisa diperbaiki.[]
Blog ini adalah daerah cagar, suaka bagi sajak-sajak, terjemahan, dan esai-esai Hasan Aspahani. Hal-ihwal yang pernah hilang dan ingin ia hapuskan.
Sunday, March 12, 2006
Tiga Pertanyaan untuk Goenawan Mohamad
INI bukan puisi. Saya mengirimkannya ke Goenawan Mohamad lewat Farid Gaban. Saya tidak yakin saya tahu emailnya. Saya tidak yakin dia mau menjawabnya. Saya ini cuma apalah. Paling tidak saya sudah bertanya. Itu saja. Tak ada larangan untuk bertanya kepada siapa pun, kan? Juga kepada dia. Ini dia pertanyaannya: