Sunday, March 26, 2006

Tak Ada Penjual Kartu Pos
di Halaman Masjid Tua Itu



TAK ada penjual kartu pos, di halaman masjid tua itu.

Kau pun hanya ingin mengirimkan berita tak gembira:

Aku hanya ingin singgah, setelah jamaah asar bubar,
sebelum magrib mengabarkan azan, tinggal sebentar.

TAK ada penjual kartu pos, hanya tukang potret renta,
kamera Leica tua yang, "Cuma memotret pelancong,
seperti Anda, ribuan lembar fotograf: waktu beku itu."

Ia hanya perlu alamat, posemu jauh di seberang taman.
Kau hanya ingin duduk. Kau ingin sebentar kesepian.

"Lihat, ada paku liar, jadi gulma lebat, di pucuk ikamat,"
tapi tak ada yang bergesa, tak ada yang ingin bersegera.

TAK ada penjual kartu pos, di halaman masjid tua itu.

Dia kah yang seperti ingin menyapamu? Di antara kedai
penjual kopiah dan buku petunjuk ibadah praktis itu?