Sunday, December 2, 2007

Rindu yang Tak Santun: Dalam Sekurung Pantun

Sajak Kavi Matasukma


           Matahari tak muncul di hari yang buta
           Hujan tergantung, jatuh, aku tertimpa
           Kucari di Google, kucari di Altavista
           Aku tak beruntung, engkau tak kujumpa


[INI lebih perih dari kutukan bagi Ahasveros
Aku yang menunggu, dan kau menjauh: mengembara!

Kita yang tak sempat merayakan pesta wisuda.
Ah, perempuan, kenapa pula hatiku kau bawa?

Hari-hari, seperti hari terakhir bagi penyair
tak bisa mengelak memaki-jassin-mencaci-takdir

Kukenang hari ganjil, perpisahan yang amat buruk
kau bawa sejilid Chairil, kau tinggal Victorinox

kau bagai Che-(betina) ngembara dengan sajak Neruda

"Aku tak hendak ke Paris, Kavi. Aku hanya akan
bertemu banyak kisah tragedis! Tiap hari, aku
pasti akan merdu menangis," kalimat kelat yang
kau ucap dengan lidah basah, bibir yang manis.

*

HUJAN di luar bandara. Ruang tunggu menyekapku
udara padat-buntu meracunku sisa aroma tubuhmu.

Kursi restoran telah kosong, di depanku, tadi ada
engkau di situ. Aku mulai menghitung beban waktu
Aku kini adalah 'mereka yang sudah lupa bersuka'.

Kudengar ratap lagu KLa, samar Katon Bagaskara.

*

KAU bukan Miratku, tunanganku, aku bukan Chairilmu.
Aku masih di restoran ini, hujan masih di luar situ.

Senja bikin jingga jadi ranum, bagai biji Anthurium.

Di pesawat, kubayangkan kau terpana di halaman 43.
"Sajak Putih" yang dulu pernah kita baca bersama.

Aku mengingat di luar kepala, selarik sajak sempurna,
si binatang, yang jalang berkata, "kuberi jiwa segala
yang dikira orang mati di alam ini!"
Kau menyalinnya,
dan aku tak tahu itulah pangkal segala yang kini
kusebut bencana: tak ada yang bisa menahanmu pergi,
kau ingin menghidupkan Hidupmu yang kau bilang Mati.

*

AKU tak bisa menjawab petugas di Biro Akademik,
"Kenapa kau yang mengambil ijazah Shania Saphana,
gadis termanis yang lulus dengan nilai A sebaris?

Aku simpan yang tak sempat kita pakai: jubah sarjana.

Lantas, kujalani habis hari-hari menjadi jurnalis.
Dan kupajang rindu bagai poster besar Guns'n Roses]

           Deras musim menumbuk langit tak berangka
           Hujankah atau wajahkukah yang amat basah?
           Telah kukirim berjuta surat-elektronika
           Apakah Y!Mail mengantar ke alamat salah?