Syaiful baru saja selesai menulis sebuah buku. Judulnya unik: HIDUP SUKSES, MATI PUN SUKSES! Sebelum mengirim ke penerbit, dia ingin Malaikat Pencabut Nyawa memberi semacam kata pengantar atau paling tidak "endorsment" di sampul belakang.
"Saya baca dulu ya," kata Malaikat Pencabut Nyawa sambil membolak-balik naskah buku itu.
"Bagaimana? Sudah ketemu kira-kira Bung akan menulis apa sebagai pengantar?" tanya Syaiful setelah melihat si Malaikat itu seakan-akan sudah menyelesaikan membaca naskah bukunya.
"Wah, maaf, Bung. Berat. Anda tak cukup reputasi untuk menulis buku ini," kata Malaikat Pencabut Nyawa," "Isinya bagus, kelemahannya justru pada Anda sebagai pengarang. Pertama, hidup Anda belum sukses. Kedua, Anda belum mati, bagaimana Anda mau mengajari orang mati dengan sukses?" ***