"Bung, lagi banyak order, ya? Boleh tanya-tanya sedikit?" tanya Syaiful kepada Malaikat Pencabut Nyawa.
"Sibuk? Ah tidak juga. Sebenarnya, dalam kondisi normal, saya tidak harus kerja buru-buru, kecuali...." malaikat itu langsung pergi. Menghilang, secepat kilat, sebelum menyelesaikan kalimatnya.
"... huh, katanya tidak sibuk," kata Syaiful kesal.
"...kecuali kalau, seperti tadi," tiba-tiba malaikat tadi sudah muncul lagi, "saya harus pergi buru-buru jadinya," katanya menjelaskan. Tapi, Syaiful belum mengerti juga. "Maksudmu?"
"Ya, seperti tadi. Semua kematian itu sebenarnya terjadwal. Saya tinggal cek jadwalnya. Tapi, kalau ada yang bunuh diri, saya jadi repot. Soalnya mereka memaksa mati sebelum saatnya. Dan itu tidak ada dalam jadwal kerja saya..." ***