Tuesday, May 13, 2008

[Ruang Renung # 234] Mawar, Melati dan Puring

"Buat apa menulis atau membaca puisi? Puisi tak akan membuat kita kenyang..." Pernahkah dilabrak dengan pernyataan seperti itu?

Bahkan, petani pun menanam kunyit, jahe, daun katuk, dan ubi kayu di sisa sedikit lahan di pematang juga di dekat pondoknya. Tanaman-tanaman itu tidak akan pernah membuat kenyang. Si petani kenyang ketika ia makan nasi yang kelak dipanen dari padi yang ditanam di sawahnya. Kunyit, jahe, daun katuk, dan pucuk ubi kayu menjadi lauk dan lalap pendamping ketika petani mendapatkan kenyang dari si nasi.

Apakah petani dilarang menanam yang selain padi itu karena tidak akan bisa mengenyangkannya?

Bahkan si petani pun kadang menanam mawar, melati, puring di halaman pondoknya itu. Mawar, melati yang ia petik bunganya, ia dapatkan wanginya dan ia taburkan di kasurnya.

Apakah petani tak boleh menanam mawar, melati dan puring?