JARI-JARI hujan mencubitinya di bumi. Ia yang belum tahu
lagi apa arti basah dan dingin pada telanjang tubuhnya.
Ia mengira hujan itu terus saja, ia mengira memang hujanlah
selalu pada tanah asing yang bukan surganya itu. Ia sendiri.
Ada matahari yang ingin sekali menegurkan cahayanya di balik
awan itu, awan berlapis awan, yang seakan ingin menolaknya
agar tak pernah sampai jatuh ke bumi, tempat yang baru yang
bukan surganya itu. Sejak itu banyak yang hanya bisa ia tunggu.