.:. teater bebas bersama Porman W Manalu
/1/
LALU kau ulurkan Marlboro dan sebuah percakapan,
monolog asap yang kita hirup & hembus bergantian.
Aku bayangkan kata apa yang bisa kuucapkan dari
huruf m, a, r, l, b dan o. Memang, banyak kemungkinan.
Tapi, tetap ada yang harus ditambahkan bila aku ingin
sampai juga menyebut Meulaboh. Mural mimpi roboh.
/2/
LALU kau bercerita tentang adegan orang-orang, bersama
sejumlah kursi, dan tiket Rp250 ribu. Orang-orang kehilangan
kursi-kursi. Lalu, orang-orang tak sadar kehilangan diri. Diri
orang-orang rupanya ada di kursi. Waktu orang-orang
ketemu sebuah kursi, orang-orang berebut kursi itu, orang-
orang merasa telah membaca nama mereka ada di kursi itu.
"Rp250 ribu, Abang, cukup untuk berapa bungkus Marlboro?"